| KIDUNG MUSIM GUGUR
Sedu mengalun
Dawai biola
Musim gugur
Menyayat kalbu
Dengan lara
Menjemukan.
Segala sesak dada,
Pucat wajah, ketika
Lonceng bendentang,
Kuterkenang
Hari-hari silam
Bercucuran air mata;
Dan kupergi
Terseret badai
Melayang-layang
Ke sana, ke mari,
Bagai sehelai
Daun kering.
Translated by Yohanes Manhitu
 |
NYANYIAN MUSIM GUGUR
duka berkepanjangan
biola-biola
musim gugur
melukai hatiku
sepanjang
satu irama
segalanya pengap
dan pucat, saat
jam berdentang,
aku pun teringat
hari-hari silam
aku meratap;
dan aku berangkat
menuju angin jahat
yang membawaku
ke sana ke mari
segalanya serupa
bagai helai-helai sekarat
Translated by JJ. Kusni
 | |